<-----"www.gunadarma.ac.id/"----->
<-----"www.gunadarma.ac.id/"----->

Senin, 09 November 2009

Sturktur tahan gempa

Indonesia yang merupakan negara yang dikelilingi “cincin api” seharuanya menbuat masyarakatnya lebih sigap menanggapi hal itu, untuk itu perlu adanya penetahuan tentang bangunan tahan gempa.

Menurut Pakar Teknik Bangunan Taha Gempa dari UI, Hengki Wibowo Ashadi. Membangun bangunan rumah atau gedung tahan gempa jelas penting dilakukan untuk menghindari terjadinya korban jiwa dan materi. ”Selain itu, bangunan tahan gempa juga penting, misalnya untuk reaktor nuklir supaya pas gempa tidak terjadi kebocoran atau gedung komunikasi, ada gempa, langsung ada pemadaman telekomunikasi,”
Bila ingin memiliki rumah tahan gempa, pengembangannya jangan macam-macam. Yang terpenting, struktur bangunan berdiri dengan kokoh.Sebagai contoh, membangun rumah tahan gempa segi empat. Agar tahan gempa empat tiang yang bekerja sama menopang berdirinya bangunan harus ada. Tidak boleh ada satu tiang yang dihilangkan karena alasan desain estetika. Alasannya, bila salah satu tiang dihilangkan, distribusi tekanan bangunan terhadap tiang menjadi tidak seimbang.

Berikut contoh sederhana rumah tahan gempa.

  • Hindari lokasi berada dibibir pantai, dan dilereng bukit
  • Pilihlah daerah yang datar
  • Hindari membangun didaerah berpasir dengan kedalaman lebih dari 1 m, untuk menghindari liquifaksi (bangunan terdorong keatas)
  • Membangun fondasi yang simetris
  • Usahakan denah bangunan simetris dan sederhana
  • Apabila denah berbentuk L atau U maka bangunan diberi dilatasi untuk mengurangi kerusakan saat gempa
  • Struktur bangunan harus kuat, dan sambungan kuda-kuda juga harus kuat.

Berikut ini adalah Syarat Bangunan untuk daerah yang berada didaerah rawan gempa :

  • Pembuatan tulangan kolom harus diteruskan sampai ke fondasi bangunan
  • Menggunakan angkur untuk menguatkan ikatan kolom dengan dinding, jarak vertikal antar angkur adalah 30 cm
  • Bahan pembuat dinding menggunakan bahan yang ringan dan kaku
  • Bahan atap juga sebaiknya dari bahan yang ringan
  • Ikatan struktur dan kuda-kuda atap harus kuat

Berikut ini adalah Tahapan pembangunan fondasi untuk daerah yang berada didaerah rawan gempa :

  • Pembuatan tulangan kolom harus diteruskan sampai ke fondasi bangunan
  • Menggunakan angkur untuk menguatkan ikatan kolom dengan dinding, jarak vertikal antar angkur adalah 30 cm
  • Bahan pembuat dinding menggunakan bahan yang ringan dan kaku
  • Bahan atap juga sebaiknya dari bahan yang ringan
  • Ikatan struktur dan kuda-kuda atap harus kuat

Berikut ini adalah Syarat Bangunan untuk daerah yang berada didaerah rawan gempa :

  • Pembuatan tulangan kolom harus diteruskan sampai ke fondasi bangunan
  • Menggunakan angkur untuk menguatkan ikatan kolom dengan dinding, jarak vertikal antar angkur adalah 30 cm
  • Bahan pembuat dinding menggunakan bahan yang ringan dan kaku
  • Bahan atap juga sebaiknya dari bahan yang ringan
  • Ikatan struktur dan kuda-kuda atap harus kuat

Berikut ini adalah Syarat Bangunan untuk daerah yang berada didaerah rawan gempa :

  • Pembuatan tulangan kolom harus diteruskan sampai ke fondasi bangunan
  • Menggunakan angkur untuk menguatkan ikatan kolom dengan dinding, jarak vertikal antar angkur adalah 30 cm
  • Bahan pembuat dinding menggunakan bahan yang ringan dan kaku
  • Bahan atap juga sebaiknya dari bahan yang ringan
  • Ikatan struktur dan kuda-kuda atap harus kuat

Berikut ini adalah Syarat Bangunan untuk daerah yang berada didaerah rawan gempa :

  • Pembuatan tulangan kolom harus diteruskan sampai ke fondasi bangunan
  • Menggunakan angkur untuk menguatkan ikatan kolom dengan dinding, jarak vertikal antar angkur adalah 30 cm
  • Bahan pembuat dinding menggunakan bahan yang ringan dan kaku
  • Bahan atap juga sebaiknya dari bahan yang ringan
  • Ikatan struktur dan kuda-kuda atap harus kuat

0 komentar:

Posting Komentar