<-----"www.gunadarma.ac.id/"----->
<-----"www.gunadarma.ac.id/"----->

Senin, 09 November 2009

Oscar Niemeyer, Arsitek Tertua Di Dunia



Oscar Niemeyer untuk terus berkarya di bidang arsitektur.Pada usia ke- 101,Niemeyer bertekad belum akan pensiun.

PEKAN lalu, Niemeyer bahkan masih terlihat hadir dalam sebuah rapat yang digelar Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva di Planalto Palace,Brasilia, untuk membahas krisis ekonomi di negara itu. Niemeyer mewakili kalangan arsitek Brasil.

Kedatangan Niemeyer di Planalto Palace itu menjadi catatan tersendiri baginya. Niemeyer berperan besar dalam renovasi istana negara yang menjadi simbol kebanggaan rakyat Brasil tersebut.Planalto Palace merupakan salah satu karya Niemeyer, arsitek yang selalu menonjolkan gaya modern. Niemeyer lahir di Rio de Janeiro, Brasil, pada 15 Desember 1907.

Dia sangat terkenal dengan karya arsitektur bergaya modern. Meski telah berusia seabad lebih, dedikasinya terhadap arsitektur tidak luntur. ”Tanggal tidak begitu penting. Umur juga tidaklah penting, apalagi waktu,” ungkap Niemeyer ketika merayakan hari ulang tahunnya ke-100pada tahun lalu.

Nama Niemeyer tidak asing bagi kalangan arsitek dunia. Niemeyer dikenal sebagai pelopor gaya arsitektur modern, khususnya di kawasan Amerika Latin. Hasil rancangan bangunannya mempunyai nilai artistik tertentu yang mengolaborasikan faktor logis dan substantif. Meskipun dipandang ”setengah pensiun”, Niemeyer masih aktif bekerja.Dia terkadang masih terlihat menggambar untuk pesanan dari luar.

Niemeyer juga mengaku senang menerima arsitek muda dari seluruh dunia. Nama besar Niemeyer menarik perhatian Matthieu Salvaing yang kemudian menuangkannya dalam sebuah buku. Salvaing menilai, Niemeyer berperan besar dalam mengubah wajah ibu kota Brasil, Brasilia. Karena jasanya itu, Niemeyer ditunjuk sebagai ketua arsitek Brasilia.

”Oscar Niemeyer yang menjadi salah satu arsitek paling banyak karyanya pada abad ke- 20 dianggap sebagai pelopor gaya arsitektur modern,”ungkap Salvaing yang mengaku pernah melakukan perjalanan bersama Niemeyer dari Sao Paulo menuju Belo Horizonte. Niemeyer telah mendesain sejumlah bangunan penting, baik di Brasil maupun di luar negeri.

Pada 1988, dia mendapatkan penghargaan Pritzker Prize karena dedikasi dan prestasinya di dunia arsitektur. Niemeyer telah mendesain bangunan mulai dari Gedung Departemen Pendidikan dan Kesehatan Brasil, yang saat ini bernama Palace of Culture, pada 1937 di Rio de Janeiro hingga Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York pada 1947.

Niemeyer memulai karier sebagai arsitek pertama kali setelah lulus dari Universita Escola Nacional de Belas Artes di Rio de Janeiro pada 1934. Saat itu, dia bergabung dengan tim arsitek Brasil yang bekerja sama dengan Le Corbusier. Dia mulai menggarap proyek pembangunan Gedung Departemen Pendidikan dan Kesehatan Brasil.

Pada awal kariernya, Niemeyer belum mampu memunculkan gaya yang menjadi ciri khas. Semua karyanya masih terpengaruh ciptaan Corbusier. Hubungannya dengan sejumlah arsitek dan tokoh matematika terkenal di dunia, di antaranya Joaquim Cardoso dari Brasil dan Pier Luigi Nervi dari Italia, ternyata mampu memengaruhi kreativitas Niemeyer di bidang arsitektur.

Pada 1947, Niemeyer berhasil menjadi salah satu arsitek terkenal di dunia. Ketika itu, dia mendapat kehormatan untuk bergabung dengan sebuah tim dalam mendesain markas besar PBB. Hasil desain Niemeyer ternyata mendapat penilaian terbaik dari para juri. Namun, karena tidak percaya diri dengan proyek sebesar itu, Niemeyer akhirnya memutuskan bekerja sama dengan Le Corbusier.Proyek itu berhasil, tetapi kemudian ternyata Le Corbusier yang paling banyak diuntungkan dan terkenal.

Era 1950-an boleh dibilang sebagai masa kejayaan Niemeyer. Dia menangani beberapa desain gedung,baik di dalam maupun luar Brasil. Di Sao Paulo,Niemeyer telah mendesain rancangan dari Pusat Riset Penerbangan. Di Prancis,Niemeyer juga berhasil mendesain gedung pabrikan automotif Prancis, Renault.

Dia pun menjadi orang di belakang layar yang mendesain pembangunan Kantor Media Mondadori di Milan dan Gedung FATA di Turin.Adapun di Aljazair,Niemeyer dipercaya mendesain beberapa gedung, antara lain Taman Zoologi,University of Constantine, dan Gedung Departemen Luar Negeri.

Dari 1957 hingga 1959, Niemeyer mendapat kehormatan sebagai penasihat dari organisasi arsitek Nova Cap yang berencana mendesain proyek untuk mengubah wajah Brasilia. Setahun kemudian, Niemeyer ditunjuk sebagai pemimpin para arsitek di Nova Cap yang mendesain sebagian besar bangunan penting di kota itu.

Bangunan-bangunan itu dianggap sebagai simbol modernisasi Brasilia. Pada 1964, Niemeyer memutuskan untuk berafiliasi politik dengan partai komunis. Keputusan itu memaksanya berada di pengasingan di Prancis. Di negeri yang terkenal dengan tradisi demokrasi itu,Niemeyer juga turut serta dalam mendesain markas besar partai komunis setempat.

Dengan berakhirnya kekuasaan diktator di Brasil, Niemeyer akhirnya memutuskan kembali ke tanah air. Sekembalinya ke Brasil, dia memilih untuk mengajar di University of Rio de Janeiro dan membuka jasa konsultan arsitektur sendiri

0 komentar:

Posting Komentar