<-----"www.gunadarma.ac.id/"----->
<-----"www.gunadarma.ac.id/"----->

Sabtu, 20 Juli 2013

bab IV (pelestarian dan konservasi kawasan menteng )

BAB IV
SOLUSI DESAIN

4.1     INDIKASI KONSEP DESAIN
Berdasarkan arahan RTBL maka pada pekerjaan Desain kawasan menteng ini akan melanjutkan beberapa hal penting dan memilih spot-spot kawasan dimana yang akan menjadi prioritas penanganan pada pembangunan tahap pertama, dan kemudian pembangunan pada tahap-tahap selanjutnya.

4.1.1  Konsep Desain Tata Guna Masa Bangunan
Skenario Konsep Desain Tata Masa Bangunan Berdasarkan Pemanfaatan dan pengembangan bangunan konservasi, diarahkan kepada pengembangan Wisata Budaya, Wisata Agro, yang berpedoman kepada Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 1999 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
Fungsi Bangunan Konservasi di kawasan Menteng, yang terdiri dari :
1.      Masjid Cut Mutia
2.      Gedung Djoang 45
3.      museum perumusan naskah proklamasi
4.      gereja GPIB Jemaat Paulus
5.      dewan harapan nasional 45,  adalah :
·         Sebagai sarana informasi
·         Sarana penelitian dan pengembangan
·         Sarana Peribadatan.
·         Sarana edukatif dan rekreasi
·         Sarana pariwisata

4.1.2    Konsep Zonasi Kawasan
            Zonasi dijabarkan ke dalam dua pemikiran kerangka besar , yaitu : Lingkungan Alam atau Zona Dinamis Dan Lingkungan Buatan atau Zona Statis.
Zona Dinamis terdiri dari zona Penyangga dan zona pengembangan
Zona Statis terdiri dari zona inti

·         Zona Inti
Zona Inti merupakan kawasan yang termasuk dalam zona statis. Dimana pada kawasan ini dan kawasan yang di preservasi kawasan cagar budaya. Pada kawasan ini diperlukan suatu tata lingkungan sebagai daya dukung kawasan inti.
·         Zona Penyangga
Zona penyangga merupakan kawasan yang termasuk dalam zona Dinamis. Dimana pada kawasan ini merupakan kawasan untuk mencover kawasan inti. Kawasan ini perlu penataan bangunan dan lingkungan permukiman sebagai sirkulasi acces ke kawasan Setu Babakan
·         Zona Pengembangan
Zona pengembangan merupakan kawasan yang akan dikembangkan sebagai kawasan yang dapat menampung kebutuhan dari sarana dan prasarana. Maka kawasan pengembangan ini perlu di perhatikan karena kawasan ini nantinya juga sebagai kawasan wisata bagi masyarakat yang memerlukannya.

4.1.2.1 Zona Inti
Struktur ruang pada kawasan inti
Struktur ruang pada kawasan inti Menteng (Jakarta Pusat) merupakan kawasan  yang memiliki daya tarik bagi pengunjung wisatawan, dan Konsep yang akan ditampilkan pada Kawasan Setu Babakan yang memiliki ciri khas budaya Bangunan Kholonoial Belanda.


Lokasi zona inti solusi desain 1 (Masjid Cut Mutia) diperuntukkan :  sarana parker kendaraan (motor, mobil pribadi), penataan PKL, kantin-kantin, toilet, pos keamanan.
zona inti solusi desain 2 (Gedung Djoang 45) diperuntukan    :  parkir kendaraan (mobil pribadi, motor dan juga bis), pondok makanan  tradisional,  kios cinderamata, toilet dan pos keamanan.
zona inti solusi desain 3 (Museum Perumusan Naskah Proklamasi) diperuntukkan :  sarana parker kendaraan (motor, mobil pribadi),  toko cendramata.
Lokasi zona inti solusi desain 4 (Gereja GPIB Jemaat Paulus) diperuntukan  :  parkir kendaraan (mobil pribadi, motor), Toko Buku rohani.
zona inti solusi desain 5 (Dewan Harapan Nasional 45) diperuntukan    :  parkir kendaraan (mobil pribadi, motor dan juga bis), pondok makanan  tradisional,  kios cinderamata, toilet dan pos keamanan.

4.1.3 . Konsep Sirkulasi Kendaraan Dan Pedestrian 
Areal zona inti solusi desain 1(Masjid Cut Mutia)
Merupakan pengembangan yang berada di lokasi sekitar Masjid  cocok untuk areal parkir dan pengembangan lokasi PKL dan fasilitas lainnya.Namun harus dikonfirmasi dahulu untuk dijadikan kawasan pengembangan dan Perlu penataan yang menyeluruh terhadap kawasan tersebut, meliputi perencanaan parkir dan areal PKL, service area seperti kantin, toilet umum, dan lain-lainnya. dan pedestrian harus dibuat dari bahan yang materialnya menyerap air, seperti conblok.

Areal zona inti solusi desain 2 (Gedung Djoang 45) 
Merupakan lokasi pengembangan yang berada di lahan kosong milik penduduk yang sekarang ini kondisi tak terawat. Pada lokasi ini baik direncanakan sarana dan prasarana  PKL, ruang terbuka/plaza,  areal parkir, area service, dan kios cendramata. Namun permasalahannya adalah lahan ini milik penduduk setempat, dan tidak di ketahui pemilik aslinya. Jalan, gang, dan pedestrian harus dibuat dari bahan yang materialnya menyerap air, seperti conblok.

Areal zona inti solusi desain 3(Museum Peumusan Naskah Proklamasi)
Merupakan pengembangan yang berada di lokasi sekitar museum yang  cocok untuk areal parkir dan pengembangan lokasi PKL dan fasilitas lainnya.Namun harus dikonfirmasi dahulu untuk dijadikan kawasan pengembangan dan Perlu penataan yang menyeluruh terhadap kawasan tersebut, meliputi perencanaan parkir dan areal PKL, service area seperti kantin, toilet umum, dan took cendramata. dan pedestrian harus dibuat dari bahan yang materialnya menyerap air, seperti conblok.

Areal zona inti solusi desain 4 (Gereja GPIB Jemaat Paulus)           
Merupakan lokasi pengembangan yang berada disekitar Gereja yang cocok untuk daerah pengembangan Pada lokasi ini baik direncanakan sarana areal parkir, area service, dan kios cendramata, dan took buku rohani, dan pedestrian harus dibuat dari bahan yang materialnya menyerap air, seperti conblok.

Areal zona inti solusi desain 5 (Dewan Harapan Nasional 45)          
Merupakan lokasi pengembangan yang berada di sekitar bangunan, Pada lokasi ini baik direncanakan sarana dan prasarana  PKL, ruang terbuka/plaza,  areal parkir, area service, dan kios cendramata. Jalan, gang, dan pedestrian harus dibuat dari bahan yang materialnya menyerap air, seperti conblok.

4.2.1 Desain Kawasan Inti
          Suatu areal kawasan akan terlihat dapat di berikan solusi desain, jika suatu kawasan tersebut memiliki suatu gambarantampak sebelumnya (before), agar sesuai gagasan inti dari solusi yang dapat di berikan nanti (After).

4.2.1.1 Kawasan Sebelum Penataan
1.      Masjid Cut Mutia

Gambar 4.1 Kawasan sebelum penataan lahan parkir
 (Sumber: Hasil survey, 2013)

Gambar 4.2 Kawasan sebelum penataan lahan bangunan
(Sumber: Hasil survey, 2013)

Gambar 4.3 Kawasan sesudah penataan lahan parkir
Gambar 4.4 Kawasan sesudah penataan lahan bangunan

2.      Gedung Djoang 45
Gambar 4.5 Kawasan sebelum penataan lahan parkir
(Sumber: Hasil survey, 2013)

Gambar 4.6 Kawasan sebelum penataan tempat cinderamata
(Sumber: Hasil survey, 2013)

Gambar 4.7 Kawasan sesudah penataan lahan parkir


Gambar 4.8 Kawasan sesudah penataan tempat cendramata



3.      Museum perumusan naskah proklamasi

Gambar 4.9 Kawasan sebelum penataan tempat parkir
           
Gambar 4.9 Kawasan sesudah  penataan tempat parkir
4.      Gereja GPIB Jemaat Paulus
Gambar 4.11 Kawasan sebelum penataan tempat parkir
Gambar 4.12 Kawasan sesudah  penataan tempat parkir



Gambar 4.13  Kawasan sesudah  penataan tempat parker sepeda & motor

0 komentar:

Posting Komentar