BAB
IV
SOLUSI
DESAIN
4.1 INDIKASI
KONSEP DESAIN
Berdasarkan
arahan RTBL maka pada pekerjaan Desain kawasan menteng ini akan melanjutkan
beberapa hal penting dan memilih spot-spot kawasan dimana yang akan menjadi
prioritas penanganan pada pembangunan tahap pertama, dan kemudian pembangunan
pada tahap-tahap selanjutnya.
4.1.1 Konsep Desain Tata Guna Masa Bangunan
Skenario Konsep
Desain Tata Masa Bangunan Berdasarkan Pemanfaatan dan pengembangan bangunan
konservasi, diarahkan kepada pengembangan Wisata Budaya, Wisata Agro, yang
berpedoman kepada Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 1999 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
Fungsi Bangunan
Konservasi di kawasan Menteng, yang terdiri dari :
1. Masjid
Cut Mutia
2. Gedung
Djoang 45
3. museum
perumusan naskah proklamasi
4. gereja
GPIB Jemaat Paulus
5. dewan
harapan nasional 45, adalah :
·
Sebagai sarana informasi
·
Sarana penelitian dan pengembangan
·
Sarana Peribadatan.
·
Sarana edukatif dan rekreasi
·
Sarana pariwisata
4.1.2 Konsep Zonasi Kawasan
Zonasi
dijabarkan ke dalam dua pemikiran kerangka besar , yaitu : Lingkungan Alam atau
Zona Dinamis Dan Lingkungan Buatan atau Zona Statis.
Zona Dinamis terdiri dari zona
Penyangga dan zona pengembangan
Zona Statis terdiri dari zona inti
·
Zona
Inti
Zona Inti merupakan
kawasan yang termasuk dalam zona statis. Dimana pada kawasan ini dan kawasan
yang di preservasi kawasan cagar budaya. Pada kawasan ini diperlukan suatu tata
lingkungan sebagai daya dukung kawasan inti.
·
Zona
Penyangga
Zona penyangga
merupakan kawasan yang termasuk dalam zona Dinamis. Dimana pada kawasan ini
merupakan kawasan untuk mencover kawasan inti. Kawasan ini perlu penataan
bangunan dan lingkungan permukiman sebagai sirkulasi acces ke kawasan Setu
Babakan
·
Zona
Pengembangan
Zona pengembangan
merupakan kawasan yang akan dikembangkan sebagai kawasan yang dapat menampung
kebutuhan dari sarana dan prasarana. Maka kawasan pengembangan ini perlu di
perhatikan karena kawasan ini nantinya juga sebagai kawasan wisata bagi
masyarakat yang memerlukannya.
4.1.2.1 Zona Inti
Struktur
ruang pada kawasan inti
Struktur ruang
pada kawasan inti Menteng (Jakarta Pusat) merupakan kawasan yang memiliki daya tarik bagi pengunjung
wisatawan, dan Konsep yang akan ditampilkan pada Kawasan Setu Babakan yang memiliki
ciri khas budaya Bangunan Kholonoial Belanda.
Lokasi zona inti
solusi desain 1 (Masjid Cut Mutia) diperuntukkan : sarana parker kendaraan (motor, mobil
pribadi), penataan PKL, kantin-kantin, toilet, pos keamanan.
zona inti solusi
desain 2 (Gedung Djoang 45) diperuntukan
: parkir kendaraan (mobil
pribadi, motor dan juga bis), pondok makanan
tradisional, kios cinderamata,
toilet dan pos keamanan.
zona inti solusi
desain 3 (Museum Perumusan Naskah Proklamasi) diperuntukkan : sarana parker kendaraan (motor, mobil
pribadi), toko cendramata.
Lokasi zona inti
solusi desain 4 (Gereja GPIB Jemaat Paulus) diperuntukan :
parkir kendaraan (mobil pribadi, motor), Toko Buku rohani.
zona inti solusi
desain 5 (Dewan Harapan Nasional 45) diperuntukan :
parkir kendaraan (mobil pribadi, motor dan juga bis), pondok
makanan tradisional, kios cinderamata, toilet dan pos keamanan.
4.1.3
. Konsep Sirkulasi Kendaraan Dan Pedestrian
Areal zona inti
solusi desain 1(Masjid Cut Mutia)
Merupakan pengembangan
yang berada di lokasi sekitar Masjid cocok untuk areal parkir dan pengembangan
lokasi PKL dan fasilitas lainnya.Namun harus dikonfirmasi dahulu untuk
dijadikan kawasan pengembangan dan Perlu penataan yang menyeluruh terhadap
kawasan tersebut, meliputi perencanaan parkir dan areal PKL, service area
seperti kantin, toilet umum, dan lain-lainnya. dan pedestrian harus dibuat dari
bahan yang materialnya menyerap air, seperti conblok.
Areal zona inti
solusi desain 2 (Gedung Djoang 45)
Merupakan lokasi
pengembangan yang berada di lahan kosong milik penduduk yang sekarang ini
kondisi tak terawat. Pada lokasi ini baik direncanakan sarana dan
prasarana PKL, ruang terbuka/plaza, areal parkir, area service, dan kios
cendramata. Namun permasalahannya adalah lahan ini milik penduduk setempat, dan
tidak di ketahui pemilik aslinya. Jalan, gang, dan pedestrian harus dibuat dari
bahan yang materialnya menyerap air, seperti conblok.
Areal zona inti
solusi desain 3(Museum Peumusan Naskah Proklamasi)
Merupakan pengembangan
yang berada di lokasi sekitar museum yang cocok untuk areal parkir dan pengembangan
lokasi PKL dan fasilitas lainnya.Namun harus dikonfirmasi dahulu untuk
dijadikan kawasan pengembangan dan Perlu penataan yang menyeluruh terhadap
kawasan tersebut, meliputi perencanaan parkir dan areal PKL, service area
seperti kantin, toilet umum, dan took cendramata. dan pedestrian harus dibuat
dari bahan yang materialnya menyerap air, seperti conblok.
Areal zona inti
solusi desain 4 (Gereja GPIB Jemaat Paulus)
Merupakan lokasi
pengembangan yang berada disekitar Gereja yang cocok untuk daerah pengembangan
Pada lokasi ini baik direncanakan sarana areal parkir, area service, dan kios
cendramata, dan took buku rohani, dan pedestrian harus dibuat dari bahan yang
materialnya menyerap air, seperti conblok.
Areal zona inti
solusi desain 5 (Dewan Harapan Nasional 45)
Merupakan lokasi
pengembangan yang berada di sekitar bangunan, Pada lokasi ini baik direncanakan
sarana dan prasarana PKL, ruang
terbuka/plaza, areal parkir, area service,
dan kios cendramata. Jalan, gang, dan pedestrian harus dibuat dari bahan yang
materialnya menyerap air, seperti conblok.
4.2.1 Desain Kawasan
Inti
Suatu areal kawasan
akan terlihat dapat di berikan solusi desain, jika suatu kawasan tersebut
memiliki suatu gambarantampak sebelumnya (before), agar sesuai gagasan inti
dari solusi yang dapat di berikan nanti (After).
4.2.1.1 Kawasan Sebelum Penataan
1.
Masjid Cut Mutia

Gambar
4.1 Kawasan sebelum penataan lahan parkir
(Sumber: Hasil survey, 2013)

Gambar 4.2 Kawasan sebelum penataan
lahan bangunan
(Sumber:
Hasil survey, 2013)

Gambar
4.3 Kawasan sesudah penataan lahan parkir

Gambar
4.4 Kawasan sesudah penataan lahan bangunan
2.
Gedung Djoang 45

Gambar 4.5 Kawasan sebelum penataan
lahan parkir
(Sumber:
Hasil survey, 2013)

Gambar
4.6 Kawasan sebelum penataan tempat cinderamata
(Sumber: Hasil survey, 2013)

Gambar 4.7 Kawasan sesudah penataan
lahan parkir

Gambar 4.8 Kawasan sesudah penataan
tempat cendramata
3.
Museum perumusan
naskah proklamasi

Gambar 4.9 Kawasan sebelum penataan
tempat parkir

Gambar 4.9 Kawasan sesudah penataan tempat parkir
4.
Gereja GPIB
Jemaat Paulus

Gambar 4.11 Kawasan sebelum penataan
tempat parkir


Gambar 4.12 Kawasan sesudah penataan tempat parkir

0 komentar:
Posting Komentar